Pages

Senin, 09 Mei 2011

Meniti Jembatan Maaf

        Bukankah jalan ini yang kita cari selama ini ?. Mengembara kita dengan ilmu untuk menemukannya. Namun begitu sulit menembus jalan yang kita lalui itu. Sebenarnya, bukan tak mungkin untuk kita menitinya. Namun lebih karena kita belum menemukan caranya.
       Ketika maaf akan kita berikan, titik-titik luka muncul dimana-mana. Menyayat dan menimbulkan rasa sakit tak terperihkan. Tudung-tudung yang mulai menutupi rasa sakit itu, berantakan tak terkendalikan. Begitu hebatnya rasa yang ditimbulkan dari kesalahn lisan dan laku itu.
       Namun, terfikirkah? bahwa kita pun pernah, bahkan sangat mungkin membuat luka itu pada orang lain. Membuat orang lain berdarah-darah karena lisan kita yg terlalu tajam. Sengaja ataupun tidak. Sedikit ataupun banyak. Sebaik apapun kita tidak menutup kemungkinan akan membuat luka pada orang lain. Masing-masing dari kita mempunyai ukuran yang tidak sama. Dan pasti masing-masing dari kita ada di dua sisi. Tersakiti atau sebaliknya.
       Kalau kita tahu itu, tak ada alasan lagi untuk kita tak bisa meniti jembatan maaf. Bahkan mampu memberi kepada siapa saja yang memutus dan menghalangi kita. 
         Ayo saling memberi, apapun yang kita punya. Cinta, harta, ilmu, doa dan terlebih maaf untuk siapa saja.

0 komentar:

Posting Komentar